Sabtu, 21 Juni 2014

Pramuka itu wajib?

Suatu sore, saat ekstrakurikuler pramuka dimulai.
Ada anak yang berkata, "Hei! Pramuka wajib loh untuk semua siswa seperti kita."
Dijawab anak yang lain, "Iya nih, ngrepotin saja."
Dari belakang teriak, "Ah, membolos sajalah, daripada mati bosan."
Lalu Tunas datang dan menjelaskan sambil membawa buku materi,
"Hei, kalian salah, jangan kuatir kalau kalian tidak suka pramuka, tidak wajib kok untuk kalian, tapi setiap sekolah atau pangkalan wajib mempunyai ekstrakurikuler pramuka sebagai salah satu penunjang akademiknya, tapi untuk keanggotaannya tetap sukarela dong."
Lalu ada yang menjawab, "Buktinya? Banyak sekolah yang mewajibkan ikut pramuka? Dan kamu menjadi terpaksa!"
Tunas langsung tanggap, "Ya itu memang usaha dari sekolah untuk mengenalkan pramuka kepada siswanya, karena sekolah kan agen brantas BUKA, BUta pramuKA!"
Disahut teman Tunas, "Ya kalau memberantas sih kemiskinan dan korupsi, bukan buta pramuka juga keless!"
Tunas menjawab, "Kemiskinan dan korupsi berasal dari krisis etos kerja, pendidikan, dan moral masyarakat, semua itu diajarkan di pramuka, jadi kalau yang sekolah atau generasi yang mempunyai bekal di bidang akademik dan calon penerus bangsa saja masih tidak tahu pramuka, ya ampun dah." 
Tunas berlalu dengan bangga.

Minggu, 20 April 2014

Sejarah Pramuka Indonesia

Pada suatu pagi yang cerah, sekumpulan siswa melihat stiker yang bergambarkan Presiden Soeharto dan bertuliskan "Piye? Sek enak jamanku to?"
Salah satu dari mereka berkata, "Lihat, ini Pak Harto, zamannya kan yang mengadakan pramuka? Sudah tidak cocok dengan jaman kita sekarang! kita kan di zaman Reformasi!"
Temannya menyahut, "Iya, benar juga, sekarang kan zamannya social media."
Lalu datanglah Tunas mendekati mereka,
"Eh, kalian salah, bukan zaman Pak Harto yang mengadakan pramuka!"
"Lha trus? Siapa? Belanda ya? Hahaha."
"Iya, kamu benar walau pun niatnya bercanda, Pramuka di Indonesia itu sudah ada sejak zaman Berlanda, dibawa oleh pemerintahnya dengan nama NIPV, atau Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938. 
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. 
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan. 
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). 
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. 
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya."
"Wah, aku pusing! Panjang sekali penjelasanmu!"
"Piye? Sek bener penjelasanku to? Hahaha." Jawab tunas bangga.